oleh

FKMP Indonesia Teken MoU dengan Dinas Jasmani TNI AD

JAKARTA, kabarmiliter.id – Forum Komunikasi Masyarakat Piaman (FKMP) Indonesia menjalin kerjasama dengan Dinas Jasmani TNI AD Bandung dalam pembinaan bidang seni tradisional dan bela diri Silat melalui Perguruan Pencak Silat Harimau Lalok Indonesia.

“Penandatangan naskah Memorandum of Understanding (MoU) antara FKMP dan Dinas Jasmani TNI AD akan saya teken bersama Brigjen Khairul Anwar tanggal 14 Juli besok,” kata Ketua Umum FKMP Indonesia H. Armawi “Ajo Dewa” Koto kepada Kabarmiliter.id, Ahad (12/7).

Menurut Armawi Koto, kerjasama yang dibuat organisasinya dengan Dinas Jasmani TNI AD adalah rangka memperkuat posisi kedua belah pihak.

Dari sisi FKMP mendapatkan mitra strategis dalam pembinaan seni tradisional dan pencak silat yang selama ini dikembangkannya melalui Perguruan Silat Harimau Lalok Indonesia.

Sementara dari sisi Dinas Jasmani TNI AD dapat memeroleh pelatihan silat tradisional Minang dari sumber pertamanya.

H. Armawi Koto adalah salah satu tokoh Minang asal Padang Pariaman di Jakarta, juga dikenal sebagai pembina dan pengarah Perguruan silat terkemuka di Indonesia, yaitu Harimau Lalok Indonesia. Pergurun silat ini sempat menjadi juara dalam festival silat internasional beberapa tahun lalu.

Sebaliknya Dinas Jasmani TNI AD, kata Brigjen Khairul Anwar, seperti dikutip Armawi Koto, yang akrab dipanggil Ajo Dewa, saat ini baru memperkenalkan sejumlah ilmu bela diri kepada seluruh personil TNI AD. Diantaranya Karate, Judo dan Kungfu. “Jadi sekarang ditambah dengan pencak silat Indonesia dari Pariaman,” kata Ajo Dewa.

Armawi Koto berharap dengan adanya kerjasama ini FKMP semakin berkiprah di lembaga pemerintahan dan pertahanan nasional. Sebab latarbelakang dirinya sebagai tokoh pembina kesenian dan tradisional Minang akan membawa pengaruh besar terhadap kiprah FKMP.

Dijelaskan Ajo Dewa, FKMP Indonesia adalah organisasi kemasyarakatan Piaman yang menjadi sumber aspirasi perantau dan masyarakat di Kampung Halaman.

FKMP Indonesia juga mendedikasikan diri sebagai pembinaan seni dan budaya Minang dan Pariaman di Jakarta.

Dalam posisinya, FKMP juga mengambil peran mengkoordinasikan kehidupan sosial dan silaturahmi dengan para perantau Pariaman dan Padang Pariaman di Jakarta, serta aktif membangun komunikasi dengan berbagai lembaga dan pemerintahan di daerah.

(awe)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed