oleh

Israel Bocorkan Pertemuan Rahasia AS – Iran di Irak

BAGHDAD, KABARMILITER.ID – Para pejabat Amerika Serikat (AS) dan sejumlah perwakilan Iran dilaporkan melakukan pertemuan rahasia di sebuah hotel di Erbil, Irak. Menurut laporan tersebut, perwakilan Teheran dipimpin oleh Hassan Khomeini; cucu pendiri Republik Islam Iran Ayatollah Ruhollah Khomeini.

Laporan itu dilansir stasiun televisi (TV) Israel, i24News, pada Selasa (9/7/2019) malam. Delegasi Iran juga termasuk dua pejabat dari Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) dan Iraj Masjedi, utusan khusus Iran untuk Irak.

Menurut laporan yang mengutip sumber-sumber internal Iran, IRGC telah mengalami perpecahan baru-baru ini, dan itu menunjukkan bahwa Republik Islam Iran sedang mengalami “kudeta lunak”.

Ada juga laporan yang menyebut bahwa Iran menghubungi partai-partai oposisi Kurdi yang berbasis di Irak. Namun, sejumlah sumber itu mengatakan pembicaraan dengan partai-partai oposisi itu tidak berguna.

Partai Komunis Iran, sebuah partai oposisi Kurdi, mengumumkan bahwa beberapa partai Kurdi secara diam-diam telah bertemu dengan para pejabat Iran selama dua tahun terakhir.

Pemerintah Iran maupun IRGC Iran belum berkomentar atas laporan stasiun televisi Israel tersebut. Rezim para Mullah selama ini menolak berunding dengan AS karena Washington terus menjatuhkan sanksi.

Sebelumnya pada hari yang sama, Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif menyalahkan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan Penasihat Keamanan AS John Bolton karena membunuh perjanjian Paris dengan bersikeras pengayaan uranium Iran harus nol persen.

“Bolton dan Netanyahu membunuh Perjanjian Paris antara E3 (tiga negara Eropa) dan Iran pada 2005 dengan bersikeras pada pengayaan nol (persen),” tulis Zarif di Twitter. “Hasilnya? Iran meningkatkan pengayaannya 100 kali lipat pada 2012,” lanjut Zarif.

Awal pekan ini, kantor berita Fars melaporkan bahwa seorang komandan senior pasukan Irak mengungkapkan informasi tentang pangkalan militer di sepanjang perbatasan Irak-Suriah kepada agen CIA. Informasi itu terungkap dari bocoran file audio dan obrolan WhatsApp yang dirilis oleh kelompok Hizbullah Irak.

Mahmoud al-Falahi, komandan operasi di provinsi al-Anbar Irak, diminta oleh agen CIA—yang merupakan warga negara Irak—untuk memberikan koordinat geografis pangkalan militer yang ada di sepanjang perbatasan antara Irak dan Suriah untuk diserang oleh pasukan AS dan Israel.

Agen CIA juga menginstruksikan al-Falahi untuk bertemu dengan komandan tentara dan intelijen AS di Erbil di wilayah Kurdistan Irak atau di pangkalan pasukan AS di al-Habaniyeh di Irak Barat.

Sumber : TV Israel i24News

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed