oleh

Kolonel Tugiman : Booming Pariwisata Gunungkidul Harus Berdampak Lintas Sektor

GUNUNGKIDUL, kabarmiliter.id –
Seni karawitan adalah seni padu padan instrumen musik gamelan Jawa dengan suara sinden, yang saat ini sudah mulai langka di mainkan oleh masyarakat Jawa sendiri, Karena perkembangan teknologi yang begitu masif.

Dr. H. Tugiman, SH. MSi atau yang akrab di sapa Kolonel Tugiman saat di temui awak media di padepokan seni karawitan Pusporini, Dusun Trenggono Lor, Desa Sidorejo, Kecamatan Ponjong, Kabupaten Gunungkidul, Jumat malam (29/11/19) mengatakan seni karawitan sebagai kebudayaan warisan adi luhung nenek moyang seharunya di pertahankan dan perlu di lestarikan.

“Karawitan ini aset budaya kita yang harus dan layak kita pertahankan dan kita tularkan kepada generasi penerus, kalo bukan kita lalu siapa lagi, kalo bukan sekarang lantas kapan lagi kita akan melestarikan budaya kita. Apa lagi masifnya perkembangan teknologi di era milenial saat ini,” tuturnya.

Ia juga mengatakan Gunungkidul saat ini tidak bisa di anggap remeh dan di pandang sebelah mata, dengan pariwisata nya yang saat ini sedang menjadi primadona harusnya dapat berdampak pada kemajuan seni karawitan.

“Saat ini PAD Gunungkidul dari pariwisata kan baru dari retribusi, sedangkan sektor penunjang pariwisata nya belum tergarap dengan baik, apakah kulinernya, apa keseniannya, ya memang bupati saat ini sudah memberikan pondasinya, tinggal kita lah yang harus meneruskan pondasi itu, dan salah satunya seni karawitan kalo orang luar negeri bilang Java orchestra,” imbuhnya.

Seni karawitan harus menjadi destinasi sendiri setelah wisata alam dan kuliner sehingga boomingnya pariwisata dapat berdampak luas pada masyarakat.

Dalam kesempatan yang sama kolonel memberikan bingkisan kepada padepokan seni karawitan Pusporini, Tugiman juga menjajal kemampuan menabuh gamelan bersama personel Pusporini.
(WAP)

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

News Feed