TNI Angkatan Udara dan Royal Thai Air Force (RTAF) atau Angkatan Udara Thailand menggelar latihan bersama (latma) bersandi Elang Thainesia XX/2025 pada 10 hingga 19 Juni 2025.
TNI AU mengerahkan empat pesawat tempur T-50i Golden Eagle dari Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi yang dipimpin Danwing Udara 3 Lanud Iswahjudi Kolonel (Pnb) Marcellinus Ardha Kilat Dirgantara.
Dalam latihan, TNI AU dan RTAF yang juga menggunakan jet tempur T-50, melaksanakan latihan Air Combat Tactic (ACT), Jumat (13/6).
Komandan Skadron Udara 15 Letkol (Pnb) Hendry Yulavitra Y mengatakan bahwa latihan ACT dirancang untuk mensimulasikan pertempuran udara secara realistis, mulai dari pertempuran jarak dekat (dogfight) hingga skenario Beyond Visual Range (BVR).
“Fokus utama dalam latihan ini mencakup peningkatan keterampilan manuver individu maupun formasi, penerapan taktik udara yang adaptif, serta penguatan situational awareness dan kemampuan pengambilan keputusan di bawah tekanan,” kata Hendry, dikutip dari siaran pers Dinas Penerangan TNI AU (Dispenau), Senin (16/6/2025).
Diharapkan, melalui pelaksanaan ACT, terbentuk profil penerbang tempur yang adaptif, presisi dalam bertindak, dan unggul dalam berpikir taktis.
Selain itu, latihan turut menjadi wahana untuk standardisasi dan penyempurnaan doktrin pertempuran udara, mengadaptasi perkembangan teknologi dan dinamika skenario konflik masa kini.
Latma Elang Thainesia merupakan latihan bilateral rutin yang dilaksanakan TNI AU dan RTAF. Latihan tahun ini memiliki nilai historis, karena untuk pertama kalinya Skadron Udara 15 mengikuti kegiatan Latma Elang Thainesia sehingga kedua angkatan udara akan secara bersama-sama mengerahkan pesawat tempur T-50 dalam skenario kegiatan latihan.
Latihan melibatkan 11 jet tempur, antara lain empat pesawat T-50i Golden Eagle TNI AU, tiga pesawat F-16 dari 103 Squadron RTAF, dan empat pesawat T-50TH dari 401 Squadron RTAF.
****
Komentar