Pasukan penjaga perdamaian untuk membantu arus bantuan ke Gaza, Palestina.
Kabarmiliter.id – Jakarta, Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyatakan Indonesia siap untuk mengirimkan pasukan penjaga perdamaian untuk membantu arus bantuan ke Gaza, Palestina.
Pernyataan ini dia sampaikan dalam dalam agenda International Institute for Strategic (IISS) Shangri-La Dialogue 2024 di Singapura, Sabtu (1/6/2024).
“Kami akan berupaya sebisa mungkin untuk melakukan bantuan kemanusiaan. Jika diperlukan oleh PBB [Perserikatan Bangsa-Bangsa], kami siap menyumbangkan pasukan penjaga perdamaian,” ” ujar Prabowo, dilansir melalui Kanal YouTube resmi IISS, Minggu (2/6/2024).
Dalam kaitan itu, Presiden Terpilih periode 2024—2029 tersebut merespons soal usulan proposal gencatan senjata yang baru-baru ini disampaikan oleh Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden.
“Meskipun kita harus mempelajari lebih lanjut perihal detail proposal [gencatan senjata] tersebut, kami melihat usulan tersebut sebagai langkah yang tepat dan penting untuk menuju ke arah yang benar,” kata Prabowo.
Prabowo pun mengecam tindakan Israel, yang belum lama ini menyerang kamp pengungsian masyarakat sipil di Rafah, yang juga telaah menewaskan puluhan orang, termasuk diantaranya perempuan dan anak-anak.
Dia menilai perlu adanya investigasi yang kommprehensif atas kejadian serangan tersebut agaar tak terjadi serangan serupa di kemudian hari.
“Ini memilukan, memaksa kita untuk segera menyerukan investigasi komprehensif. Kita memahami sepenuhnya bahwa tragedi seperti ini sangat penting untuk dicegah agar tidak terulang.”
Siap Kirim
Selain itu, kata Prabowo, Indonesia juga berupaya untuk terus mengirimkan berbagai bantuan kemanusiaan, termasuk personel medis untuk para warga sipil yang menjadi korban perang di Gaza, Palestina.
“Kami siap kirimkan tenaga medis untuk mengoperasikan rumah sakit lapangan di Gaza, tentu dengan persetujuan semua pihak,” kata Prabowo”
Selain itu, Indonesia juga bersedia untuk segera melakukan evakuasi para korban dan merawat warga sipil Palestina yang terluka ke rumah sakit Indonesia di Gaza hingga lebih dari 1.000 orang.
“Kami sedang berdiskusi dengan mitra kami untuk mempercepat penempatan tenaga medis ini.”
( Tri )
Komentar