GUNUNGKIDUL, kabarmiliter.id – TNI tak hanya sebagai alat pertahanan namun juga menjadi alat pemersatu bangsa, karena TNI lahir dari rakyat dan untuk rakyat.
Dalam rangka memperingati puncak hari juang TNI 2019 Kodam IV Dipenogoro memusatkan kegiatannya di Dusun Patuk, Desa Patuk, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Senin (16/12/19), Pangdam IV Dipenogoro Mayjend TNI Muhammad Effendi mengatakan dalam sambutannya mengatakan hari juang TNI di peringati untuk mengenang pertempuran Ambarawa di mana angkatan perang dan rakyat bersatu melawan penjajah Belanda.
Ia pun menambahkan kegiatan hari juang TNI tahun 2019 di laksanakan di Gunungkidul untuk mengucapkan terimakasih TNI kepada masyarakat Gunungkidul.
“Kita tahu bahwa dalam serangan di Ambarawa Panglima Besar Jenderal Sudirman memimpin perlawanan dari Gunungkidul, dan atas dukungan masyarakat Gunungkidul pada saat itu rela memberikan apa pun yang di miliki untuk perjuangan bangsa ini, sehingga dalam hari juang TNI 2019 di laksanakan di Gunungkidul,” ungkapnya.
Pangdam juga menegaskan dengan hari juang 2019 yang mengambil tema “TNI Adalah Kita” kemanunggalan TNI dan rakyat harus terus di pupuk sehingga dapat menghadapi dinamika sosial di tengah masyarakat saat ini.
Kegiatan hari juang TNI 2019 ini di awali peninjauan Bakti sosial berupa pengobatan gratis, sunatan masal, donor darah, pangdam juga melakukan penanaman pohon secara simbolis dalam rangka upaya penghijauan. Acara di lanjutkan dengan pemotongan tumpeng oleh Pangdam, serta memberikan penghargaan kepada 11 Babinsa berprestasi dalam menjalin sinergitas dengan rakyat.
Hadir dalam puncak acara hari juang TNI 2019 Bupati Gunungkidul, Kapolres se-DIY dan Jateng, Perwakilan TNI angkatan udara, TNI angkatan laut, veteran perang kemerdekaan dan masyarakat Gunungkidul, Acara di tutup dengan berjoget bersama.
(WAP)
Komentar