Maruli Simanjuntak
Jakarta – Belum sepekan resmi ditunjuk untuk mengisi jabatan baru dan promosi sebagai Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad), Mayjen TNI Maruli Simanjuntak sudah memetakan ancaman-ancaman yang ada di tanah air.
Mayjen TNI Maruli Simanjuntak mengaku bakal mendiskusikan evaluasi penugasan TNI di Papua, dengan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman.
Sebagaimana disampaikan Mayjen TNI Maruli Simanjuntak yang saat ini masih mengemban tugas sebagai Pangdam IX/Udayana, saat menjumpai awak media di Media Center Korem 163/Wira Satya Kodam IX/Udayana, Kota Denpasar, Bali, Senin 24 Januari 2022.
“Misalnya sedang jadi pembicaraan, sebenarnya bukan pembicaraan saat ini saja, sudah lama, tentang penugasan yang sedang dievaluasi oleh panglima TNI dan KSAD tentang di Papua.
Jadi bagaimana sebenarnya teknis-teknis yang baik, itu mungkin akan coba diskusikan sehingga mendapat suatu SOP yang baik,” kata Mayjen TNI Maruli Simanjuntak.
“Kalau kami dengan banyak (prajurit TNI,-red) kami bisa efektifkan dengan SOP yang baik, sebenarnya itu lebih banyak lebih baik.
Tapi kalau banyak, tidak tahu apa yang harus dikerjakan, ini yang perlu dievaluasi, nanti akan saya lebih detailkan lagi setelah mulai bekerja,” jabarnya.
Sedangkan, ancaman-ancaman negara lain juga telah mulai dipetakan oleh Mayjen TNI Maruli Simanjuntak, salah satunya mengamankan Ladang Minyak Ambalat.
“Laut China Selatan jelas, terus kemarin juga ada penyampaian tentang Ambalat, itu yang memang dari banyak sektor laut, mungkin yang nanti yang darat ya Papua.
Wilayah yang memang perlu diantisipasi seperti Ambalat, laut China Selatan, Papua, Aceh, itu memang masih ada yang perlu diselesaikan dengan baik,” ujarnya
Mayjen TNI Maruli Simanjuntak menjelaskan tugas dan tanggung jawab Kostrad adalah tentang profesionalisme prajurit TNI sebagai pasukan tempur yang dihadapkan dengan ancaman-ancaman yang ada saat ini dan masa depan.
“Sementara kan saya baru liat dari luar bahwa tugas dan tanggung jawab Kostrad itu sebagai pasukan tempur, jadi lebih dominan ke profesionalisme.
Memang di situ juga punya asisten teritorial, mungkin bisa juga mengerjakan untuk di daerah-daerah yang jangkauan Base kami,” paparnya.
“Tapi secara umum saya pikir tugas di situ adalah profesionalisme prajurit bagaimana meningkatkan kemampuan prajurit-prajurit dihadapkan dengan ancaman-ancaman saat ini dan ke depan.
Bagaimana mempertahankan negara kesatuan ini, jadi tidak bisa juga mengindahkan tentang kemampuan alutsista untuk menghadapi musuh dari luar itu juga banyak.
Kemarin kami baru ada Rapim di Kementerian Pertahanan itu sudah didiskusikan juga, mungkin kira-kira ada beberapa yang nanti akan didukungkan ke kostrad,” beber dia.
Disinggung mengenai Upacara Sertijab, Mayjen TNI Maruli Simanjuntak belum memastikan kapan waktu dilaksanakan tradisi korps tersebut.
Namun ia menuturkan rencana selain Sertijab di Mabesad, juga dilakukan tradisi lepas sambut di Kostrad dan Kodam IX/Udayana.
“Sertijab belum ada informasi, masih kita tunggu di Mabesad baru nanti ada lepas sambut di Kostrad maupun di Bali,” pungkasnya.
Source : Tribun Bali
Komentar