KabarMiliter.id – Situasi di perbatasan Ukraina dalam kondisi genting setelah beredar kabar bahwa telah muncul 100.000 tentara militer Rusia di garis depan.
Walaupun Rusia belum memberikan keterangan resmi tentang 100.000 tentara di perbatasan kedua negara. Namun, Ukraina sudah dilanda ketakutan.
Terbukti Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba langsung bereaksi atas adanya kabar penambahan pasukan besar-besaran oleh militer Rusia di perbatasan.
Berdasarkan siaran resminya, dilansir VIVA Militer, Senin 14 Februari 2022, Kuleba mengaku telah meminta keterangan resmi dari Rusia soal 100.000 tentara itu. Namun, tak digubris oleh Kremlin.
Karena itulah, Kuleba terpaksa menempuh cara terakhir, dia mendesak untuk segera dilakukan pertemuan dengan Rusia dan negara-negara anggota The Organization for Security and Co-operation in Europe atau Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa (OSCE).
“Rusia gagal menanggapi permintaan kami berdasarkan Dokumen Wina. Akibatnya, kami mengambil langkah berikutnya. Kami meminta pertemuan dengan Rusia dan semua negara peserta dalam waktu 48 jam untuk membahas penguatan dan penempatan kembali di sepanjang perbatasan kami dan di Krimea 1/2 yang diduduki sementara,” tulis Kuleba.
“Jika Rusia serius ketika berbicara tentang ketidakterpisahan keamanan di ruang OSCE, ia harus memenuhi komitmennya terhadap transparansi militer untuk mengurangi ketegangan dan meningkatkan keamanan untuk semua,” tulis Kuleba melengkapi.
Sejauh ini memang Ukraina terus berusaha mencegah terjadi bentrok senjata dengan militer Rusia, berbagai diplomasi dilakukan termasuk meminta arahan dari Presiden Amerika, Joe Biden.
Perlu diketahui, permasalahan di perbatasan Rusia dan Ukraina sudah lama terjadi. Bahkan pada 2014 terjadi pertempuran hebat di perbatasan kedua negara.
Source: Viva.co.id
Editor: VAH
Komentar