foto: klikpositif
KABARMILITER.ID – Sosok pendiri Kopassus adalah Alex Kawilarang, yang lahir di Jakarta pada tanggal 23 Februari 1920.
Dalam karirnya Alex Kawilarang pernah bergabung dengan Korps Pendidikan Perwira Cadangan KNIL.
Karirnya sebagai ABRI cukup cemerlang hingga pada 21 Februari 1950, ia dipercaya sebagai Panglima Tentara dan Territorium (TT) I/Bukit Barisan yang berkedudukan di Medan.
Kawilerang juga pernah menjadi panglima teritorial di dua komando yakni Tentara dan Territorium VII/Indonesia Timur (sekarang Kodam XIV/Hasanuddin).
Dikutip dari Wikipedia saat berusia 30 tahun, Kawilarang diangkat sebagai Panglima Operasi Pasukan Ekspedisi pada tanggal 15 April 1950.
Kawilarang kemudian ditugaskan untuk menumpas pemberontakan dari mantan pasukan KNIL yang termasuk di antaranya Andi Azis di Makassar, Sulawesi Selatan.
Pasukan ekspedisi tersebut terdiri dari beberapa brigade, termasuk yang dipimpin oleh Suharto dan Joop Warouw. Pada tanggal 8 Agustus 1950, pertempuran berhenti setelah terjadi negosiasi antara Kawilarang dan Jenderal Belanda bernama Scheffelaar.
Kawilarang juga mendapat mandat mengorganisikan kekuatan melawan pemberontakan Kahar Muzakkar dan gerakan separatis Republik Maluku Selatan (RMS).
Pertempuran di Maluku lebih keras sebab lawannya adalah mantan tentara KNIL asal Maluku yang tergabung dalam pasukan Green Caps.
Di akhir perlawanan, Kawilerang dan anggotanya menumpas RMS pada bulan November 1950.
Kolonel Slamet Riyadi saat ini komandan pasukan di bawah Kawilarang yang tertembak pada hari terakhir kampanye militer tersebut.
Ide berdirinya satuan pemukul yang merupakan cikal bakal Kopassus akhirnya dteruskan oleh Kawilarang.
Saat itu Kawilarang mendirikan Kesatuan Komando Tentara Territorium III (Kesko TT) di Batujajar, Jawa Barat, ketika dirinya menjadi Panglima TT III/Siliwangi.
Kawilerang ketika itu meminta Moch. Idjon Djanbi, seorang mantan komando KNIL, untuk melatih unit tersebut pasukan tersebut.
Pada tanggal 18 Maret 1953 Mabes ABRI mengambil alih dari komando Siliwangi untuk merubah nama menjadi Korps Komando Angkatan Darat (KKAD).
Tanggal 25 Juli 1955 organisasi KKAD namanya kembali diubah menjadi Resimen Para Komando Angkatan Darat (RPKAD), yang tetap dipimpin oleh Mochamad Idjon Djanbi.
Tahun 1959 unsur-unsur tempur RPKAD dipindahkan ke Cijantung, di timur Jakarta.
Saat itu RPKAD itu telah dipimpin oleh Mayor Kaharuddin Nasution.
Pada tanggal 12 Desember 1966, RPKAD berganti nama Pasukan Khusus Angkatan Darat (Puspassus AD).
Nama Puspassus AD ini bertahan selama lima tahun.
Tanggal 17 Februari 1971, resimen tersebut kemudian diberi nama Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha).
Sejak tanggal 26 Desember 1986, Kopassandha berubah menjadi Komando Pasukan Khusus atau Kopassus hingga saat ini. (*)
source: Tribun Jambi
Komentar