Update Perang Hamas vs Israel, Kamis (18/10)
Kabarmiliter.id – Gaza City, Ratusan mayat berserakan di Rumah Sakit (RS) Arab Al-Ahli. Selasa (17/10) malam, bom mendarat di area parkir RS yang terletak di Zeitoun, Gaza City, tersebut. Saat kejadian, setidaknya 3.000 pengungsi tengah berlindung di fasilitas medis tertua di Jalur Gaza itu. Sebagian besar tidur di area parkir. ’’Orang-orang berlarian ke bagian bedah sambil berteriak minta tolong,’’ terang Fadel Naim, kepala bedah ortopedi di rumah sakit tersebut.
Kementerian Kesehatan Palestina mengungkapkan, setidaknya 471 orang tewas dalam serangan tersebut. Selain itu, 314 orang luka-luka dan 28 orang di antaranya kritis. Mayoritas korban laki-laki dan anak-anak. Saat kejadian, pengungsi perempuan tidur di dalam area RS yang dikelola Keuskupan Episkopal Jerusalem itu. Sejak konflik meletus pada 7 Oktober lalu, total korban jiwa di Palestina mencapai 3.478 orang. Lalu, 12 ribu orang lainnya luka-luka. Selain itu, sekitar 1.300 orang masih terjebak di reruntuhan. Sebanyak 600 orang di antaranya anak-anak.
Palestina menuding Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sebagai pelaku di balik serangan itu. Namun, Israel menuding organisasi paramiliter Palestinian Islamic Jihad (PIJ) sebagai pelakunya. Israel mengeklaim telah memiliki bukti rekaman pembicaraan bahwa PIJ menembakkan misil, tetapi malafungsi dan jatuh di parkiran RS. Rekaman itu mereka unggah ke media sosial. Presiden AS Joe Biden yang kemarin (18/10) berkunjung ke Israel juga mendukung klaim tersebut.
Kementerian Kesehatan Palestina mengungkapkan, setidaknya 471 orang tewas dalam serangan tersebut. Selain itu, 314 orang luka-luka dan 28 orang di antaranya kritis. Mayoritas korban laki-laki dan anak-anak. Saat kejadian, pengungsi perempuan tidur di dalam area RS yang dikelola Keuskupan Episkopal Jerusalem itu. Sejak konflik meletus pada 7 Oktober lalu, total korban jiwa di Palestina mencapai 3.478 orang. Lalu, 12 ribu orang lainnya luka-luka. Selain itu, sekitar 1.300 orang masih terjebak di reruntuhan. Sebanyak 600 orang di antaranya anak-anak.
Palestina menuding Pasukan Pertahanan Israel (IDF) sebagai pelaku di balik serangan itu. Namun, Israel menuding organisasi paramiliter Palestinian Islamic Jihad (PIJ) sebagai pelakunya. Israel mengeklaim telah memiliki bukti rekaman pembicaraan bahwa PIJ menembakkan misil, tetapi malafungsi dan jatuh di parkiran RS. Rekaman itu mereka unggah ke media sosial. Presiden AS Joe Biden yang kemarin (18/10) berkunjung ke Israel juga mendukung klaim tersebut.
’’Berdasar apa yang saya lihat, (serangan) itu tampaknya dilakukan pihak lain (PIJ),’’ ujar Biden, seperti dikutip The Guardian. Dia mendapatkan data dari Departemen Pertahanan AS. Biden juga kembali menegaskan dukungannya pada Israel. Namun, PIJ menampik tudingan itu. Mereka menyebut tudingan Israel salah dan tidak berdasar. Beberapa pihak juga tidak memercayai klaim Israel. Sebab, rekam jejaknya selama ini yang menyalahkan Hamas maupun organisasi paramiliter lainnya di Palestina atas serangan yang mereka lakukan.
Salah satu buktinya, pembunuhan terhadap jurnalis Shireen Abu Akleh. Saat itu Israel juga menuding kelompok bersenjata Palestina yang membunuh Abu Akleh. Namun, penelusuran para jurnalis menguak bahwa Israel pelakunya. Israel juga disebut sudah belasan kali menjatuhkan bom di area RS sejak perang berkecamuk di awal bulan. Sebelumnya, Israel memperingatkan penduduk Gaza City agar hengkang. Sebab, mereka akan menyerang dari darat. Namun, ribuan penduduk memilih bertahan. Sebagian berlindung di RS karena menganggapnya tempat yang aman. Namun, tetap saja menjadi korban.
Penduduk yang mengungsi ke wilayah yang berbatasan dengan Mesir pun mulai kembali ke Gaza City. Mereka merasa percuma karena Israel justru kian intensif membombardir jalur evakuasi serta area pengungsian di Rafah dan sekitarnya. ’’Serangan (Hamas) itu tidak bisa membenarkan hukuman kolektif (Israel) terhadap rakyat Palestina,’’ tegas Sekjen PBB Antonio Guterres dalam pernyataannya kemarin. Serangan ke RS itu memicu amarah banyak pihak. Palestina, Turki, dan Mesir menyatakan berkabung selama 3 hari ke depan. Ribuan massa di berbagai negara di Timur Tengah, Afrika, hingga Eropa juga turun ke jalan untuk mengecam tindakan brutal Israel.
Anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) harus memberlakukan embargo minyak dan sanksi lain terhadap Israel serta mengusir semua duta besar Israel atas serangan mematikan di RS Arab Al-Ahl,’’ tegas Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amirabdollahian, seperti dikutip Al Jazeera.
( Tri )
Komentar