Kabarmiliter.id – Mayor Jenderal TNI Suharyanto adalah sekretaris militer presiden yang tentu saja berperan penting dalam menjaga keamanan orang nomor satu di Indonesia. Sebagai Sekmilpres, hal yang menjadi fokus dan tujuan Suharyanto dalam bertugas adalah menjaga keamanan dan kenyamanan presiden ketika beraktivitas.
Jabatan yang tidak main-main ini tentu saja tidak dapat diisi sembarang orang. Lantas bagaimana perjalanan hidup Suharyanto hingga bisa menjadi sosok yang mengkoordinasi pengamanan presiden tersebut?
Suharyanto kecil lahir di Cimahi pada 8 september 1967. Sosok ayah yang merupakan anggota TNI AD membuat Suharyanto tumbuh dan berkembang selama di lingkungan asrama TNI.
Suharyanto menjalani masa sekolahnya seperti anak-anak pada umumnya, SD, SMP, dan SMA. Di jenjang SMA inilah SUharyanto mulai berkeinginan untuk mengikuti jejak ayahnya sebagai anggota TNI.
Setelah lulus SMA, Suharyanto mendaftarkan diri ke akademi militer. Ia kemudian melakukan tes dan langsung diterima di akademi militer di Magelang. Sejak saat itu, Suharyanto mulai meniti karir sebagai pengabdi keamanan negara. Ia pun berhasil lulus akademi militer tersebut di tahun 1989.
Ia kemudian mengikuti penugasan pertamanya di Kalimantan selama kurang lebih 9 tahun. Di saat-saat itu ia juga sempat melaksanakan tugas operasi di Timor Timur.
Pada tahun 1999 ia mendapat kesempatan untuk sekolah lanjutan perwira di Bandung. Ia kemudian ditugaskan di Bandung dan juga melaksanakan sekolah staff dan komando. Pada tahun 2003, ia ditugaskan di Jawa Timur selama kurang lebih 7 tahun dengan menjabat sebagai komando batalyon hingga komando Kodim.
Pada tahun 2010 hingga 2011, ia bekerja di Mabes AD sebagai staff pengamanan AD. Pada 2012, ia bertugas di Setmilpres sebagai kepala bagian pembinaan personil dan kemudian dipindah ke bagian kepala penelitian dan pengamanan khusus.
Pada tahun 2013, ia kembali menjalankan pendidikan di sekolah staff dan komando TNI sebelum akhirnya kembali bertugas di Mabes AD. Setelah itu, pada tahun 2016 ia mulai masuk ke dalam Badan Intelejen Negara dan menjadi Kasdam Jaya untuk tahun 2018-2019.
Selama bertahun-tahun aktif menerima pendidikan dan pengalaman seputar keamanan negara, Suharyanto pun akhirnya dilantik sebagai Sekretaris Militer Presiden pada 9 September 2019.
Kemudian apa sesungguhnya tugas dari sekmilpres di bidang pengamanan itu sendiri? Tugas Suharyanto sebagai Sekmilpres adalah mengkoordinasikan pengamanan presiden berserta keluarga, wakil presiden berserta keluarga, dan tamu negara setingkat kepala negara dan kepala pemerintahan.
Pekerjaannya ini menjadi sangat penting karena keamanan para VVIP sangat bergantung pada dirinya. Oleh karena itu, satu hal yang paling ia utamakan ketika menjalani pekerjaannya adalah menjaga keamanan dan kenyamanan presiden.
Untuk bisa bekerja dengan baik dalam menjalankan tugas yang sangat pernting dan serius, tentu dibutuhkan kerja sama yang baik antar para anggota Sekmil. Suharyanto kemudian mendapat ide untuk membentuk kelompok bersepeda bagi para warga sekmil setiap hari Jumat. Selain untuk menjaga kesehatan, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan keakraban dan solidaritas antar Sekmil.
Suharyanto menyadari bahwa profesinya ini memiliki risiko dan konsekuensi tersendiri. Meski begitu, bekerja sebagai Sekmilpres merupakan suatu kebanggaan dan kehormatan tersendiri baginya. Ia juga menyadari bahwa jabatan yang penting pasti tidak luput dari tekanan dan kesulitannya sendiri.
“Suatu kebanggan, suatu kehormatan tugas ini bagi saya. Pasti ada konsekuensinya. Namanya mendapat kehormatan, mendapat suatu kebanggaan. Pasti satu sisinya ada sedikit pressure, tekanan, mungkin ada kesulitan-kesulitan itu hal yang wajar,” ujar Suharyanto.
Suharyanto juga mengatakan bahwa dirinya siap menanggung risiko, asal presiden bisa tetap aman.
Terlepas dari segala risiko dan konsekuensi dari profesinya, Suharyanto merasa senang karena ia dapat melayani sosok penting yang dicintai ratusan juta penduduk Indonesia. Ada kebanggaan tersendiri ketika ia bisa berada di sekitar Presiden, berada dalam satu pesawat dengannya, serta dipanggil untuk dimintai pendapat oleh orang nomor satu di Indonesia tersebut.
Seperti orang biasa, Suharyanto ternyata juga memiliki hobi membaca buku. Hobi tersebut sudah ia miliki sejak masih kecil dan bertahan hingga saat ini. Ia mengaku buku-buku yang dibacanya merupakan buku-buku yang ringan dan bisa menghiburnya di waktu luang.
Selain membaca buku, hobi lain yang dimiliki Suharyanto adalah menonton film bersama keluarga. Hobi ini ia lakukan saat menemui keluarganya seminggu sekali.
Hal ini dikarenakan profesinya yang menuntuk dirinya untuk berada di Jakarta, sedangkan keluarganya tinggal di Bandung. Walau waktu yang bisa ia habiskan bersama keluarganya terhitung lebih sedikit dari keluarga lain pada umumnya, ia menyadari bahwa ini merupakan salah satu cara hidup militer.
“Karena memang keluarga militer seperti itu,” ujarnya. (Arief Ramdhani)
Komentar